* Wanita hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang.
Sebab, jika itu dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai
dengan perbuatannya itu. Tentu saja tak demikian. Itu cuma takhayul
saja. Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah
perbuatan yang tak bisa dibenarkan.
* Dilarang menutup lubang-lubang, seperti lubang semut karena akan
menyulitkan proses persalinan. Sulitnya persalinan tentu saja bukan
ditentukan hal itu. Seperti kita tahu, proses persalinan tergantung pada
3P (power, passage, passanger). Proses persalinan bisa berjalan lancar
jika ketiga komponen tersebut dalam kondisi baik. Ukuran bayi
(passanger) tak terlalu besar agar bisa melalui jalan lahir (passage).
Didukung oleh konstraksi (power) yang teratur dan efektif sehingga mampu
membuka jalan lahir.
* Harus memakai tali/benang warna hitam melingkari perut di atas rahim
agar bayi dalam kandungan tak naik lagi letaknya sehingga proses
persalinan bisa berjalan lancar.Agar dipahami dengan jelas, letak bayi
mengalami tahapan-tahapan. Kepalanya akan masuk ke rongga panggul
menjelang dan pada saat proses persalinan.
* Ibu hamil disarankan memasang gunting kecil atau pisau kecil pada
pakaian dalam agar janin terhindar dari marabahaya.Yang bahaya justru
bila gunting atau pisau kecil itu menusuk kulit ibu. Betul, kan?
* Menyematkan kantung kecil bersisi paku atau bawang putih pada pakaian
dalam agar terhindar dari gangguan kuntilanak.Wah, yang ini, jelas-jelas
takhayul. Salah-salah paku tersebut dapat melukai ibu.
* Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang
dikandungnya tak terlilit tali pusat.Ini pun jelas mengada-ada karena
tak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim.
Penjelasan secara medis, seperti diterangkan dr. Judi, hiperaktivitas
gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat karena ibunya
terlalu aktif. Jadi, tak heran bila ada anjuran agar ibu hamil sudah
mengambil cuti sebulan menjelang persalinan. Diharapkan ibu tak terlalu
lelah, agar hal-hal yang tak diharapkan tak terjadi menjelang
persalinan. Dan bisa mempersiapkan segala keperluan untuk bayi dan ibu
sendiri.
* Agar persalinan lancar, pada Upacara 7 Bulanan, calon ibu dan calon
ayah diminta meloloskan ikan/belut melalui kain sarung yang dikenakan
ibu. Jika ikan/belut keluar dengan lancar (tak menyangkut), pertanda
persalinan bakal lancar. Tentu saja itu tak benar. Karena, seperti sudah
disebutkan di atas, lancar-tidaknya sebuah proses persalinan tergantung
pada berat janin, tenaga mengejan si ibu, dan jalan lahir. Jika
semuanya saling mendukung, bisa ditebak pasti lancar.
* Jika mengendurkan semua tali yang ada di rumah, persalinan akan
berjalan lancar. Yang ini juga tak masuk akal. Yang benar, jika ibu
menggunakan pakaian longgar (tanpa tali-tali yang mengikat), ia akan
merasa lebih nyaman. “Sehingga kenyamanan tersebut membuatnya bisa
rileks menjalani kehamilan dan menyambut kelahiran,” kata dr. Judi.
* Tabu jika sudah menyiapkan perlengkapan bayi sebelum bayi lahir. Ah,
yang benar saja. Alangkah repotnya jika semua perlengkapan baru dibeli
saat si kecil sudah lahir. Yang pasti, jangan terlalu boros dulu. Jadi,
yang disiapkan hanya hal-hal yang benar-benar diperlukan dalam jumlah
secukupnya.
* Jika ibu hamil senang bersolek maka bayinya yang bakal lahir, berjenis
kelamin perempuan.Ini tak sepenuhnya benar. Memang, bawaan ibu hamil
berbeda-beda. Ada yang lebih suka berdandan agar terkesan rapi. Ada yang
malas bersolek karena perut gendutnya sudah cukup membuatnya repot dan
kegerahan.
Yang jelas, laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sperma ayah. Jika
kromosom X dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur
ibu, maka bayinya dipastikan perempuan. Tapi jika kromosom Y dari sperma
ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur, maka bayinya laki-laki.
* Jika bentuk perut ibu selama hamil meruncing, ia akan melahirkan bayi
lelaki. Sementara jika bundar, yang akan lahir bayi perempuan. Ah, yang
ini sih cuma kata nenek saja. Pada kehamilan pertama, perut cenderung
membulat di atas. “Karena otot-otot dinding perut masih kuat sehingga
mampu menyangga rahim,” papar dr. Judi. Sedang pada kehamilan berikutnya
yang bertambah besar dan berat cenderung turun ke bawah. Ini disebabkan
otot-otot dinding perut sudah mulai kendor dan tak terlalu baik
menyangganya.
Bisa juga disebabkan posisi bayi. “Jika melintang, bisa dipastikan perut
ibu melebar ke samping,” kata dr. Judi. Begitu pun jumlah cairan
ketuban. Jika jumlahnya banyak, perut pun kelihatan lebih besar.
* Saat hamil jangan mengangkat jemuran dan jangan melakukan gerakan
mengangkat. Konon jika ini dilakukan, tali pusatnya akan membelit di
leher bayi.Yang benar, mengangkat barang-barang berat tentu saja tak
dianjurkan bagi ibu hamil. Dikhawatirkan jika ia terlalu lelah, akan
mempengaruhi janin dalam perutnya.
* Ibu hamil tak boleh makan dengan piring yang besar agar anaknya tak
besar. Tentu saja ini sangat menggelikan. Mungkin saja jika makan dengan
piring besar membuat ibu lupa pada porsi makannya sehingga akhirnya ia
makan berlebihan. Dan tentu saja ini tak baik, karena akan membuat bayi
terlalu besar.
Jumat, 20 Desember 2013
Penyakit jantung dalam kehamilan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Definisi
Penyakit jantung dalam kehamilan
adalah kelainan kardiovaskuler bawaan atau diperoleh secara organic maupun
fungsional yang di jumpai pada wanita hamil, dengan frekwensi 1-4%.
Kehamilan akan
menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Wanita dengan penyakit
kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat
merugikan kesempatan hidup wanita tersebut.
Jadi,dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung ( dekompensasi kordis )
Jadi,dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung ( dekompensasi kordis )
2. Etiologi
a) Perubahan fisiologis dalam kehamilan yang
memberatkan dan memjadi masalah bagi jantung
b) Jantung rematik dalam bentuk Stenosis Mitral.
Penyakit jantung rematik adalah
penyakit autoimun yang di dahului oleh acute rematik fever, disebabkan oleh
kuman streptococcus haemolitikus yang umumnya menyerang oropharing,
nasopharing, dan kulit. Setelah 2 minggu dapat timbul demam rematik yang
didahului dengan gejala suhu subfebris, LED meningkat, terdengar desir jantung
yang berubah-ubah sifat dan tempatnya.
Stenosis mitral merupakan manipestasi terbesar dari
penyakit jantung rematik dalam kehamilan. Pada stenosis mitral terjadi
peningkatan tekanan pada atrium kiri diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler
di paru-paru. Hal ini menyebabkan meningkatnya resiko oedema paru, biasanya
tampak mulai kehamilan 20 minggu. Peningkatan frekwensi jantung akan
meningkatakan waktu diastolic untuk mengalirkan darah melalui katup mitral,
sehingga di perlukan peningkatan tekanan pada atrium kiri. Komplikasi yang
penting dari stenosis mitral adalah oedema paru dan decompetatio cordis.
c) Kelainan jantung congenital
v
Golongan sianosis
- Tetralogi Fallot
Yaitu kelainan defek septum ventrikel, stenosis
pulmonal, over riding aortic dan hipertropi ventrikel kanan
-
Eisenmenger
Yaitu kelainan berupa VSD, Hipertropi ventrikel kanan,
over riding aortic, dilatasi arteri pulmonal dan resistensi pembuluh darak
pulminal meningkat
v Golongan
Asianosis
- Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah keadaan
dimana masih tetap ada hubungan aorta dengan arteri pulmonalis
-
Atrial Septal Defek (ASD) adalah keadaan dimana foramen ovale tetap
terbuka
- Ventrikel
Septal Defek (VSD) adalan keadaan dimana penutupan sekat antara ventrikel
kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna
-
Koarktasio Aorta adalah penyempitan setempat aorta
d) Penyakit otot jantung
- Myocarditis
yaitu infeksi karena virus yang berhubungan dengan kekurangan gizi
- Endocarditis
3.
Patofisiologis
Setiap kehamilan mempengaruhi sistem kardiovaskuler ibu. Hal ini berlangsung
selama masa hamil dan berlanjut sampai beberapa minggu setelah kelahiran bayi.
Jantung normal dapat mengkompensasi peningkatan beban kerja jantung sehingga
kehamilan dan persalinan umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Apabila
perubahan kardiovaskuler tidak ditoleransi dengan baik, kegagalan jantung dapat
terjadi pada beberapa minggu terakhir kehamilan, selama proses persalinan, atau
selama periode pascanatal. Gangguan jantung dalam derajat tertentu mempengaruhi
0,5%-3% wanita hamil. Peningkatan output jantung membuat peningkatan resiko
pada wanita yang memiliki riwayat penyakit jantung mengalami dekompentatio
cordis. Wanita yang memasuki masa kehamilan dengan penyakit jantung derajat
kelas 1, menjadi kelas 2 saat kehamilan dan persalinan (Varney,1997). Penyakit
jantung merupakan penyebab utama mortalitas maternal bukan obstetric. Penyakit
jantung merupakan penyebab keempat semua kematian ibu, Angka mortalitas
mencapai 37% pada wanita hamil dengan miokard infark Kehamilan yang disertai
penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena kehamilan memberatkan
penyakit jantung, dan penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim.
4. Diagnosis
a. Anamnesis :
1.
pernah sakit jantung dan berobat pada dokter untuk penyakitnya
2.
pernah demam rematik
b. Pemeriksaan : auskultasi atau
palpasi
Empat
kriteria (Burwell dan Metcalfe )
1.
adanya bising diastolic,
peristoltik, atau bising terus menerus
2.
pembesaran jantung yang jelas
3.
adanya bising jantung yang nyaring
disertai thrill
4.
aritmea yang berat
c.
Pemeriksaan elektrokardiogram ( EKG )
Jika wanita hamil disangka menderita penyakit jantung
yang paling baik adalah dikonsultasikan pada ahlinya.
Keluhan dan gejala : mullah lelah, dispnea, palpitasi
kordis, nadi tidak teratur, edema/pulmonal, dan sianosis. Hal ini dapat dikenal
dengan mudah.
5.Manifestasi
Klinis
Mudah lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan
kongesti paru adalah tanda dan gejala gagal jantung
kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai bawah, hepato megali, dan
peningkatan tekanan vena jugularis adalah tanda dan gejala gagal jantung kanan.
Namun gejala dan tanda ini dapat pula terjadi pada wanita hamil normal.
Biasanya terdapat riwayat penyakit jantung dari anamnesis atau dalam rekam
medis.
Perlu diawasi saat-saat berbahaya bagi
penderita penyakit jantung yang hamil yaitu :
a. Terjadi
perubahan hemodinamik, terutama minggu ke 32 – 36 minggu, saat puncak perubahan
dan kebutuhan jantung maksimum
b. Saat
persalinan. Setiap kontraksi uterus meningkatkan jumlah darah ke dalam
sirkulasi sistemik sebesar 15 – 20% dan ketika meneran pada partus kala II,
saat arus balik vena dihambat kembali ke jantung.
c. Setelah
melahirkan bayi dan plasenta. Hilangnya pengaruh obstruksi uterus yang hamil
menyebabkan masuknya darah secara tiba-tiba dari ekstremitas bawah dan
sirkulasi uteroplasenta ke sirkulasi sistemik.
d.
4-5 hari setelah persalinan. Terjadi penurunan resistensi perifer dan emboli pulmonal
dari thrombus iliofemoral.
6.
Faktor Predisposisi
§ Aktifitas
fisik
Aktifitas
fisik Ibu hamil dengan cadangan jantung terbatas, harus mengkompensasi beban
kehamilan menyebabkan gagal jantung
§ Infeksi
Infeksi
meningkatkan curah jantunf dan memjadikan pemberat bagi kerja
jantung
§ Anemia
Ibu hamil
dengan anemia sel sabit dan penyakit sel sabit haemoglobin C dapat memperberat
penyakit jantung
§ Tirotoksikosis
§ Obesitas
Dengan
peningkatan masa tubuh maka beaban jantung menjadi lebih besar
§ Hipertensi
§ Aritmia
Kerusakan
struktur jantung, maka fibrilasi, tachikardi atau pluter atrium dapat
mencetuskan gagal jantung.
Ibu
hamil dengan riwayat penyakit jantung
§ Puncak
hipervolemia pada kehamilan 32-36 minggu
§ Partus kala
II apabila mengerahkan tenaga untuk mengedan
§ Masa post
partum karena dengan lahirnya plasenta anastomisis arteri-vena hilang dan darah
yang seharusnya masuk ke daln ruang intervilus sekarang masuk ke peredaran
darah sistemik
§ Peningkatan
usia penderita dengan penyakit jantung hipertensi, superimposed preeklampsia
atau eklempsia
§ Riwayat
Dekompensatio cordis
§ Infeksi
pernapasan
§ Demam
jantung
§ Emosi
7 . Komplikasi
§ Dekompensatio
kordis yang mengakibatkan kematian
§ Abortus,
persalinan preterm dan BBLR karena ibu menderita hipoksia dan sianosis
§ Kematian
perinatal
§ Tumbuh
kembang janin menjadi terlambat secara intelegensi dan fisik
§ Hipoksia dan
gawat janin dalam persalinan
§ Endocarditis
bacterial
§ Gagal
jantung kongestif
§ Oedema adan
emboli paru
§ Ruptur aorta
8.
Pengaruh
a) Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung.
a) Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung.
Saat-saat yang berbahaya bagi penderita adalah :
a. Pada kehamilan 32-36 minggu dimana volume darah mencapai puncaknya.
b. Pada kala II wanita mengerahkan tenaganya untuk mengedan dan memerlukan tenaga jantung yang erat.
c. Pada post partum,dimana darah dari ruang internilus plasenta yang sudah lahir, sekarang masuk dalam sirkulasi darah ibu.
d. Pada masa nifas, karena kemungkinan adanya infeksi.
a. Pada kehamilan 32-36 minggu dimana volume darah mencapai puncaknya.
b. Pada kala II wanita mengerahkan tenaganya untuk mengedan dan memerlukan tenaga jantung yang erat.
c. Pada post partum,dimana darah dari ruang internilus plasenta yang sudah lahir, sekarang masuk dalam sirkulasi darah ibu.
d. Pada masa nifas, karena kemungkinan adanya infeksi.
b)
Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan.
a. Dapat terjadi abortus
b. Prematuritas : lahir tidak cukup bulan.
c. Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah.
d. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati.
e. Kematian janin dalam lahir ( KJDL )
a. Dapat terjadi abortus
b. Prematuritas : lahir tidak cukup bulan.
c. Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah.
d. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati.
e. Kematian janin dalam lahir ( KJDL )
9. Klasifikasi penyakit
jantung dalam kehamilan
Kelas I
- Tanpa pembatasan kegiatan fisik
- Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa
Kelas I
- Tanpa pembatasan kegiatan fisik
- Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa
Kelas II
- Sedikit pembatasan kegiatan fisik
- Saat istirahat tidak ada keluhan
- Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung
- gejala seperti: kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas, nyeri dada (angina pectoris)
- Sedikit pembatasan kegiatan fisik
- Saat istirahat tidak ada keluhan
- Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung
- gejala seperti: kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas, nyeri dada (angina pectoris)
Kelas III
- Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik
- Saat istirahat tidak ada keluhan
- Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung
- Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik
- Saat istirahat tidak ada keluhan
- Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung
Kelas IV
- Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun|
- waktu istirahat dapat timbul keluhan infusiensi jantung
- Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun|
- waktu istirahat dapat timbul keluhan infusiensi jantung
10. Penatalaksanaan
1. Dalam kehamilan
a. memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakn pengawasan antenatal yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan merupakan hal yang terpenting.
b. kerjasama dengan ahli penyakit jantung, yang harus dibina sedini mungkin
c. pencegahan tehadap kenaikan berat badat dan retensi air yang berlebihan, jika terjadi anemia harus diobati
d. timbul hipotensi dan hipertensi akan membertakan kerja jantung, harus diobati
e. jika terjadi keluhan yang agak berat seperti sesak nafas, infeksi saluaran pernapasan, sianosis mak penderita harus dirawat di rumah sakit untuk pengawasan yang lebih intensif.
f. skema kunjungan antenatal : Setelah 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali seminggu setelehnya.
g. sebaiknya penderita dirawat 1-2 minggu sebelum taksiran persalinan
h. pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :
1. Dalam kehamilan
a. memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakn pengawasan antenatal yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan merupakan hal yang terpenting.
b. kerjasama dengan ahli penyakit jantung, yang harus dibina sedini mungkin
c. pencegahan tehadap kenaikan berat badat dan retensi air yang berlebihan, jika terjadi anemia harus diobati
d. timbul hipotensi dan hipertensi akan membertakan kerja jantung, harus diobati
e. jika terjadi keluhan yang agak berat seperti sesak nafas, infeksi saluaran pernapasan, sianosis mak penderita harus dirawat di rumah sakit untuk pengawasan yang lebih intensif.
f. skema kunjungan antenatal : Setelah 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali seminggu setelehnya.
g. sebaiknya penderita dirawat 1-2 minggu sebelum taksiran persalinan
h. pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :
v Kelas I
Tidak memerlukan pengobatan tambahan
Tidak memerlukan pengobatan tambahan
v Kelas II
Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu.
Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu.
v Kelas III
Memerlukan digitalisasi atau obat lainya.
Dirawat di RS selam hamil terutama pada UK 28 - 30 minggu.
Memerlukan digitalisasi atau obat lainya.
Dirawat di RS selam hamil terutama pada UK 28 - 30 minggu.
v Kelas IV
Harus dirawat di RS dan diberikan pengobatan, serta bekerja sama dengan kardiolog.
Harus dirawat di RS dan diberikan pengobatan, serta bekerja sama dengan kardiolog.
2.Dalam
pesalinan
Penderita kelas I dan II biasanya dapat meneruskan kehamilan dan bersalin pervaginam, namun dengan pengawasan yang baik serta bekerja sama dengan ahli penyakit dalam.
a. Membuat daftar his : daftar nadi, pernapasan, tekanan darah yang diawasi dan dicatat setipa 15 menit dalam kala I dan setiap 10 menit dalam kala II. Bila ada tanda payah jantung diobati dengan digitalis. Memberikan sedilanid dosis awal 0,8 mg dan ditambahkan sampai dosis 1,2 – 1,6 mg intravena secara perlahan. Jika perlu suntikan dapat diulang 1-2 kali dalam 2 jam. Dikamar bersalin harus tersedia tabung berisi oksigen, morfin dan suntikan deurekum.
b. kala II kala yang kritis bagi penderita. Bila tak ada timbul tanda payah jantung, persalinan dapat ditunggu , diawasi dan ditolong secara spontan. Dalam 20 – 30 menit, bila janin belum lahir, kala II dapat diperpendek dengan vakumatau forceps. Jika ditemui disproporsi sefalopelvik, maka harus di SC dengan anastesi lokal / lumbal / kaudal dibawah pengawasan beberapa ahli multidisiplin.
c. untuk menghilangkan rasa sakit dapat diberikan analgesic seperti petidin.
d. kala II biasanya berjalan biasa. Pemberian ergometrin denga hati – hati biasanya sintometrin intramuscular adalah aman.
3. Pasca persalinan dan nifas
a. setelah bayi lahir, tiba – tiba bias saja prolaps yang disebabkan darah tiba – tiba membanjiri tubuh ibu sehingga kerja tubuh jantung sangat bertambah. Hal ini harus diawasi dan dipahami oleh penolong. Dan bias perdarahan menyebabkan komplikasi yang cukup berbahaya.
b. karena itu penderita harus tetap diawasi dan dirawat sekurang – kurangnya 2 minggu setelah bersalin.
4. Penanganan secara umum
a. penderita kelas 3 dan 4 tidak b\oleh hamil karena sangat mengancam jiwanya.
b. bila hamil, sedini mungkin abortus medikalis hendaknya dipertimbangkan untuk dikerjakan.
c. pada kasus tertentu sangat dianjurkan untuk tidak hamil lagi dengan melakukan tubektomi
d. jika tak mau sterilisasi dianjurkan untuk memakai kontrasepsi. Kontrasepsi yang baik adalah IUD ( AKDR )
Penderita kelas I dan II biasanya dapat meneruskan kehamilan dan bersalin pervaginam, namun dengan pengawasan yang baik serta bekerja sama dengan ahli penyakit dalam.
a. Membuat daftar his : daftar nadi, pernapasan, tekanan darah yang diawasi dan dicatat setipa 15 menit dalam kala I dan setiap 10 menit dalam kala II. Bila ada tanda payah jantung diobati dengan digitalis. Memberikan sedilanid dosis awal 0,8 mg dan ditambahkan sampai dosis 1,2 – 1,6 mg intravena secara perlahan. Jika perlu suntikan dapat diulang 1-2 kali dalam 2 jam. Dikamar bersalin harus tersedia tabung berisi oksigen, morfin dan suntikan deurekum.
b. kala II kala yang kritis bagi penderita. Bila tak ada timbul tanda payah jantung, persalinan dapat ditunggu , diawasi dan ditolong secara spontan. Dalam 20 – 30 menit, bila janin belum lahir, kala II dapat diperpendek dengan vakumatau forceps. Jika ditemui disproporsi sefalopelvik, maka harus di SC dengan anastesi lokal / lumbal / kaudal dibawah pengawasan beberapa ahli multidisiplin.
c. untuk menghilangkan rasa sakit dapat diberikan analgesic seperti petidin.
d. kala II biasanya berjalan biasa. Pemberian ergometrin denga hati – hati biasanya sintometrin intramuscular adalah aman.
3. Pasca persalinan dan nifas
a. setelah bayi lahir, tiba – tiba bias saja prolaps yang disebabkan darah tiba – tiba membanjiri tubuh ibu sehingga kerja tubuh jantung sangat bertambah. Hal ini harus diawasi dan dipahami oleh penolong. Dan bias perdarahan menyebabkan komplikasi yang cukup berbahaya.
b. karena itu penderita harus tetap diawasi dan dirawat sekurang – kurangnya 2 minggu setelah bersalin.
4. Penanganan secara umum
a. penderita kelas 3 dan 4 tidak b\oleh hamil karena sangat mengancam jiwanya.
b. bila hamil, sedini mungkin abortus medikalis hendaknya dipertimbangkan untuk dikerjakan.
c. pada kasus tertentu sangat dianjurkan untuk tidak hamil lagi dengan melakukan tubektomi
d. jika tak mau sterilisasi dianjurkan untuk memakai kontrasepsi. Kontrasepsi yang baik adalah IUD ( AKDR )
5. Masa laktasi
a. laktasi diperbolehkan pada ibu pada kelas I dan II, yang sanggup melakukan kerja fisik.
b. laktasi dilarang pada ibu dengan kelas III dan kelas IV
a. laktasi diperbolehkan pada ibu pada kelas I dan II, yang sanggup melakukan kerja fisik.
b. laktasi dilarang pada ibu dengan kelas III dan kelas IV
11. Prognosis
1. Bagi ibu
Prognosis bergantung pada bertanya penyakit yang diderita, umur dan penyulit – penyulit lain. Pengawasan pengobatan , pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita serta kepatuhan dalam mentaati larangan , ikut menentukan prognosis.
1. Bagi ibu
Prognosis bergantung pada bertanya penyakit yang diderita, umur dan penyulit – penyulit lain. Pengawasan pengobatan , pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita serta kepatuhan dalam mentaati larangan , ikut menentukan prognosis.
Cara persalinan pada 336 penderita penyakit jantung dengan kehamilan adalah
sebagai berikut :
Partus spontan
|
288
|
86 %
|
Ektraksi prolaps
|
35
|
11%
|
Seksio sesarea
|
9
|
2%
|
Histerotomi
|
3
|
|
Meninggal sebelum melahirkan
|
1
|
Menurut klasifikasi fungsional distribusi angka kematian maternal sebagai
berikut :
Kelas I
|
0,17 %
|
Kelas II
|
0,28 %
|
Kelas III
|
5,52 %
|
Kelas IV
|
5,84 %
|
Angka kematian maternal secara keseluruhan : 1-5 %
Angka kematian maternal bagi penderita berat : 15 %
Angka kematian maternal bagi penderita berat : 15 %
2. Bagi bayi
a. Bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian perinatal
b. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat janin.
a. Bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian perinatal
b. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat janin.
perkembangan janin
Minggu pertama :
8 hari selepas proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini mengandungi 200 sel) merembeskan mukus untuk memberitahu kehadirannya di dalam rahim.
Minggu ke-2 :
Blastocyst menggelembung dan sel-sel mula berkembang dan terbagi kira-kira 2 kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut atau disauh dengan kukuh pada endometrium.
Minggu ke-3 :
Saiz embrio terbentuk dan saiznya hanyalah sepanjang 0.08 inci/2 mm. Gen janin mula hendak membentuk dalam 3 lapisan benih (sel) daripada organ badan yang akan bergabung.
Minggu ke-4 :
Janin sudah mulai membentuk struktur asas manusia dimana sel-sel mula bergabung dan pada masa itu embrio sudah mulai memanjang kira-kira 1/4 inci (6 mm = sebesar biji tembikai). Pada masa ini sudah kelihatan pembentukan otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti jantung yang mengepam darah ke paru-paru dan aorta (urat besar yang membawa darah daripada jantung).
Minggu ke-5 :
Embrio akan terus membesar. Terdapat 3 lapisan iaitu ectoderm, mesoderm dan dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas. Ianya akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Manakala lapisan mesoderm pula yang berada pada lapisan tengah akan membentuk organ penting yang asas iaitu jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Sistem peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Akhir sekali ialah lapisan endoderm iaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk organ dalaman seperti usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 :
Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound dilakukan, kita akan dapat melihat janin sudah membentuk kepala dan badan. Biasanya getaran jantungnya juga sudah dapat dikesan.
Minggu ke-7 :
Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi seolah-olah tertunduk dan berada dalam cecair (air ketuban atau amnotic sac) yang akan memberikan keperluan tumbesaran bayi semasa dalam kandungan.
8 hari selepas proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini mengandungi 200 sel) merembeskan mukus untuk memberitahu kehadirannya di dalam rahim.
Minggu ke-2 :
Blastocyst menggelembung dan sel-sel mula berkembang dan terbagi kira-kira 2 kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut atau disauh dengan kukuh pada endometrium.
Minggu ke-3 :
Saiz embrio terbentuk dan saiznya hanyalah sepanjang 0.08 inci/2 mm. Gen janin mula hendak membentuk dalam 3 lapisan benih (sel) daripada organ badan yang akan bergabung.
Minggu ke-4 :
Janin sudah mulai membentuk struktur asas manusia dimana sel-sel mula bergabung dan pada masa itu embrio sudah mulai memanjang kira-kira 1/4 inci (6 mm = sebesar biji tembikai). Pada masa ini sudah kelihatan pembentukan otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti jantung yang mengepam darah ke paru-paru dan aorta (urat besar yang membawa darah daripada jantung).
Minggu ke-5 :
Embrio akan terus membesar. Terdapat 3 lapisan iaitu ectoderm, mesoderm dan dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas. Ianya akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Manakala lapisan mesoderm pula yang berada pada lapisan tengah akan membentuk organ penting yang asas iaitu jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Sistem peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Akhir sekali ialah lapisan endoderm iaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk organ dalaman seperti usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 :
Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound dilakukan, kita akan dapat melihat janin sudah membentuk kepala dan badan. Biasanya getaran jantungnya juga sudah dapat dikesan.
Minggu ke-7 :
Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi seolah-olah tertunduk dan berada dalam cecair (air ketuban atau amnotic sac) yang akan memberikan keperluan tumbesaran bayi semasa dalam kandungan.
Minggu ke-8 :
Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang
sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung berdetak kuat.
Dengan ultrasound kita dapat melihat jantung janin berdenyut.
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu ke-12 :
Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18 gram.
Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya.
Jari-jari tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai tumbuh. Bayi mulai
menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi ibu belum dapat
merasakan gerakan-gerakan ini.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.
Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak
Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup
Minggu ke-16 :
Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram.
Dengan bantuan scan, kita dapat melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga
dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia menggerak-gerakkan seluruh tungkai
dan lengannya, menendang dan menyepak. Inilah tahap paling awal di mana
ibu dapat merasakan gerakan bayi. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu
dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak perlu khawatir jika belum dapat
merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama, biasanya ibu
agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk
Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20 :
Bayi masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia tumbuh dengan
pesat, baik dalam bobot maupun panjangnya yang sekarang telah mencapai
25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika ia dilahirkan nanti dan
bobotnya sudah sekitar 340 gram. Bayi membuat gerakan-gerakan aktif yang
dapat dirasakan ibu. Mungkin ibu memperhatikan ada saat-saat di mana
bayi tampaknya tidur, dan saat-saat lain di mana ia melakukan banyak
gerak.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan “berolahraga”, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24 :
Sekarang panjang bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu dapat
merasakan bagian-bagian tubuh bayi yang berbeda yang menyentuh dinding
perutnya. Otot rahim ibu meregang dan terkadang ibu merasakan sakit di
bagian perutnya.
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm
Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 :
Kepala bayi sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin
mengalami tekanan di bagian diafrakma dan perut. Sekarang bobot bayi
sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu
mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang
menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan
punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi .
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi .
Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak
bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai
bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah
bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi
otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil
nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya
laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum.
Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 :
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata
apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya.
Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam
darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses
ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda
mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36 :
Bayi sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu ia dapat turun ke
rongga pinggul ibu. Kulit bayi sudah halus sekarang dan tubuhnya
montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan ia dapat membedakan
antara terang dan gelap. Sekarang panjang bayi sekitar 50 cm dan
bobotnya berkisar antara 2500 hingga 4500 gram.
Janin usia 37 hingga 42 Minggu
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan. Waktu yang telah lama dinanti hampir tiba dan si bayi akan segera melihat dunia. Sementara itu, rambut lanugo (= rambut badan) bayi telah lenyap meskipun mungkin masih ada yang tersisa di punggung dan dahinya. Sebagian bayi lahir agak terlalu cepat, sebagian lainnya agak sedikit terlambat, tetapi mereka sungguh lahir! Baiklah, selamat berbahagia dan bersukacita atas kelahiran si mungil di tengah-tengah kita!
Janin usia 37 hingga 42 Minggu
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan. Waktu yang telah lama dinanti hampir tiba dan si bayi akan segera melihat dunia. Sementara itu, rambut lanugo (= rambut badan) bayi telah lenyap meskipun mungkin masih ada yang tersisa di punggung dan dahinya. Sebagian bayi lahir agak terlalu cepat, sebagian lainnya agak sedikit terlambat, tetapi mereka sungguh lahir! Baiklah, selamat berbahagia dan bersukacita atas kelahiran si mungil di tengah-tengah kita!
10 Gerakan Yoga Terbaik untuk Wanita ?
10 Gerakan Yoga Terbaik untuk Wanita
Child’s Pose
Peregangan pinggul, paha depan, punggung. Gerakannya:
- Berlutut di lantai dengan posisi kaki saling bersentuhan dan lutut dibuka selebar pinggul. Duduklah di tumit anda.
- Baringkan tubuh diantara paha dan bawa dahi anda ke matras. Luruskan lengan ke deoan hingga telapak tangan menyentuh lantai. Tutup mata dan tarik napas panjang. Tahan selama minimal satu menit.
Mengapa itu baik untuk Anda?
Pose seperti hendak tidur ini membuka pinggul dan membantu mengurangi sesak.
Pose seperti hendak tidur ini membuka pinggul dan membantu mengurangi sesak.
Downward Facing Dog
Peregangan tulang belakang, paha belakang, glutes, betis, memperkuat deltoids, triceps.
Berikut gerakannya:
- Mulai dengan posisi merangkak, kaki dan lutut selebar pinggul. Posisi tangan selebar bahu dan jari-jari menyebar luas.
- Menekan tangan anda kuat-kuat, angkat lutut dari lantai dan luruskan kaki.
- Pindahkan tangan anda ke depan beberapa inci, pindahkan kaki anda ke belakang beberapa inci untuk memperpanjang pose. Tekan paha seperti anda menekan mereka ke dinding belakang. Tekan tumit ke belakang dan ke arah lantai (meskipun tidak mungkin mencapai matras).
- Rilekskan kepalaserta leher dan biarkan bahu anda meluncur kembali ke arah kaki. Tarik napas panjang. Tahan selama setidaknya satu menit.
Mengapa itu baik untuk Anda?
Pose downward Facing Dog adalah taktik
penguat tubuh bagian atas. Dan sebagai pembalik (artinya pinggul lebih
tinggi daripada hati Anda), sehingga meningkatkan sirkulasi.
Warrior II
Peregangan pinggul, paha bagian dalam, dada, menguatkan quadriceps, perut, bahu.
Berikut gerakannya:
- Berdiri tegak dengan kaki terbuka. Putar kaki kanan sehingga jari-jari kaki menunjuk ke arah bagian depan matras. Belok kaki kiri Anda di 30 derajat.
- Angkat lengan setinggi bahu, sejajar dengan lantai, telapak tangan menghadap ke bawah. Tekuk lutut kanan Anda sehinggatulang kering dan paha membentuk sudut 90 derajat.
- Kerutkan tulang ekor dengan lembut seperti anda menarik perut, tahan napas selama 5 hembusan dan keluarkan melalui hidung. Luruskan kaki kanan dan ulangi pada sisi yang berlawanan

Pose yang kuat ini akan membuat anda bertambah tinggi, ramping, lengan kencang dan kaki lebih tegas.
Plank Pose
Menguatkan lengan, punggung, bahu, inti, quadriceps.
Berikut gerakannya:
- Dari posisi Downward facing dog diatas, tekan ke telapak tangan dan bawa dada ke depan sehingga bahu berada di atas pergelangan tangan dan Anda berada di puncak posisi push-up.
- Tekan tumit anda ke dinding di belakang Anda dan tegakkan kepala ke depan hingga membentuk sebuah garis lurus dari atas kepala sampai ke tumit Anda. Tahan selama setidaknya 1 menit.

Plank adalah cara yang sederhana namun menantang untuk membangun kekuatan tubuh bagian atas, banyak otot yang bekerja sama seperti otot di lengan, punggung.
Fierce Pose
Peregangan tulang belakang, menguatkan quadriceps, pergelangan kaki, punggung.
Berikut gerakannya:
- Lebarkan kaki selebar pinggul, sebarkan jari-jari kaki untuk menciptakan basis yang stabil. Ketika Anda mengangkat tangan ke atas, telapak tangan berhadapan satu sama lain, tekuk lutut Anda dan dudukan pantat anda kembali seolah-olah anda sedang duduk di kursi.
- Tarik perut untuk menghindarkan lengkungan di punggung bawah. Letakkan semua berat badan anda ke tumit dan pastikan lutut anda tidak melewati jari-jari kaki. Tahan napas selama 5 kali hembusan dalam-dalam dan keluar melalui hidung. Istirahat selama satu menit. Ulangi.

Pose ini jaminan jika anda cedera, memperkuat quadriceps, memberikan dukungan kuat di sekitar lutut Anda, membuat lutut tahan terhadap cedera. Fierce pose juga meningkatkan postur tubuh.
Tree Pose
Peregangan pinggul, paha bagian dalam, memperkuat kaki, tulang belakang,
Berikut gerakannya:
- Berdiri dengan kaki lurus dan bersentuhan, tangan di pinggul. Transfer berat badan ke kaki kiri saat anda menekuk lutut kanan dan tempatkan telapak kaki kanan di bagian dalam kaki kiri Anda. Untuk pemula, bisa mulai menempatkan dari mata kaki, untuk yoga yang lebih tinggi bisa ditempatkan di paha. Dengan lembut tekan kaki kanan terhadap kaki kiri.
- Cakupkan tangan di depan dada dalam pose berdoa. Tunggu selama 1 menit. Untuk yoga yang lebih maju: Angkat lengan Anda lurus tepat di atas kepala, telapak tangan menghadap masuk

Pada hari-hari ketika pikiran anda kacau, pose ini bertujuan untuk memusatkan pikiran.
Garland Pose
Peregangan tubuh belakang bagian bawah, pangkal paha, pinggul, pergelangan kaki.
Berikut gerakannya:
- Berdiri dengan kaki sedikit terbuka lebih lebar dari pinggul. Cakupkan kedua telapak tangandi depan dada seperti pose berdoa. Putar jari-jari kaki menghadap sedikit keluar.
- Tekuk lutut dalam-dalam dan berjongkoklah di antara kaki Anda. Dengan tangan tetap tercakup di depan dada, tekan siku anda ke tengah-tengah lutut secara perlahan sambil membuka pinggul. Jaga agar posisi tulang belakang lurus dan dada terbuka. Rasakan ketegangan di tubuh belakang bagian bawah mencair. Tahan selama setidaknya 1 menit.
Mengapa itu baik untuk Anda?
Pose ini bisa meringankan masalah sembelit dan perut seperti kram
Pose ini bisa meringankan masalah sembelit dan perut seperti kram
Boat Pose
Memperkuat mata, quadriceps
Berikut gerakannya:
- Duduklah dengan lutut ditekuk, jari-jari kaki mendatar di lantai. Miringkan tubuh ke belakang seperti posisi bersandar. Angkat kaki anda sehingga tulang kering sejajar dengan lantai, lutut tertekuk.
- Luruskan tangan ke depan sejajar lantai dengan posisi telapak tangan saling berhadapan. Jaga dada anda tinggi-tinggi dan mulailah luruskan kaki Anda. Tahan selama 5 sampai 10 napas. Ulangi 5 kali.
Mengapa itu baik untuk anda?
Pose yoga seperti ini meregangkan tanpa perlu melelahkan leher.
Pose yoga seperti ini meregangkan tanpa perlu melelahkan leher.
Bridge Pose
Peregangan badan bagian depan, memperkuat paha belakang.
Berikut gerakannya:
- Berbaring telentang, tekuk lutut Anda dan tempatkan telapak kaki Anda di lantai dalam posisi terbuka selebar pinggul. Jari-jari menghadap lurus ke depan. Tempatkan lengan lurus di sepanjang sisi tubuh dengan posisi telapak tangan ke bawah.
- Tekan ke kaki Anda dengan lembut sehingga pinggul terangkat naik. Biarkan badan bagian depan anda naik turun secara perlahan seiring dengan napas. Tahan selama 5 sampai 10 napas. Ulangi 3 kali.
Mengapa itu baik untuk anda?
Pose ini membuka dada dan tulang rusuk, memperdalam nafas dan dengan oksigen yang lebih Anda dapat menambah energi tubuh.
Pose ini membuka dada dan tulang rusuk, memperdalam nafas dan dengan oksigen yang lebih Anda dapat menambah energi tubuh.
Half Lord of the Fishes
Peregangan pinggul, bahu, punggung, leher, memperkuat tulang punggung
Berikut gerakannya:
- Duduklah di lantai dengan kaki terentang di depan Anda. Kemudian bawa telapak kaki kanan ke lantai di sebelah luar pinggul kiri. (posisi lutut kanan ke langit-langit).
- Tekuk lutut kiri dan bawa kaki kiri ke bagian luar paha kanan. Tempatkan tangan kanan di lantai persis di belakang pinggul kanan. Angkat lengan kiri ke langit-langit. Saat Anda mengeluarkan napas, tekuk lengan kiri dan tempatkan siku kiri ke bagian luar lutut kanan Anda.
- Panjangkan tulang belakang anda dengan cara menghirup dan bernapas dalam-dalam. Tekan siku kiri ke kaki kanan Anda untuk membantu berputar tubuh bagian atas. Lihat ke dinding di belakang Anda. Tahan selama 5 sampai 10 napas dalam-dalam. Ulangi di sisi yang berlawanan.
Langganan:
Postingan (Atom)